Ringkasan Kitab Fadhlul Islam | Halaqah 12 - Pembahasan Dalil Ketujuh Hadits Ubay bin Ka'ab tentang "As-Sabil dan As-Sunnah"
بسم الله الرحمن الرحيم
Halaqah ini membahas dalil ketujuh dari Kitab Fadhlul Islam, yaitu perkataan sahabat Ubay bin Ka'ab radhiyallahu 'anhu: "عليكم بالسبيل و السنة" (Hendaklah kalian berpegang dengan As-Sabil dan As-Sunnah). Pembahasan utama materi ini adalah makna dari "As-Sabil" dan "As-Sunnah" serta keutamaan berpegang teguh padanya, khususnya dalam konteks tangisan karena takut kepada Allah.
1. Makna "As-Sabil":
Secara bahasa, "As-Sabil" berarti jalan.
Dalam konteks ini, "As-Sabil" yang dimaksud adalah Al-Islam. Ini adalah jalan yang menyampaikan kita kepada Allah ﷻ, jalan yang apabila ditempuh akan mengantarkan kepada-Nya.
Para salaf menafsirkan "Ash-Shirath Al-Mustaqim" (Jalan yang Lurus) dalam QS. Al-Fatihah ayat 6 sebagai Al-Islam.
Al-Qur'an juga menggunakan istilah lain seperti "Ath-Thoriq" (jalan) atau "Ash-Shirath" untuk merujuk pada jalan Allah, yang kesemuanya bermakna Islam.
2. Makna "As-Sunnah":
Secara bahasa, "As-Sunnah" berarti thoriqoh (cara hidup).
Yang dimaksud di sini adalah Thoriqatur Rasul (jalan hidup Rasulullah ﷺ), yang tiada lain adalah Al-Islam.
Oleh karena itu, para ulama seperti Al-Imam Al-Barbahari dalam kitab Syarh As-Sunnah mengatakan: "اعلموا أن الإسلام هو السنة، والسنة هي الإسلام" (Ketahuilah bahwasanya Islam itulah Sunnah, dan Sunnah adalah Islam).
Jadi, ketika Ubay bin Ka'ab mengatakan "عليكم بالسبيل و السنة", maksudnya adalah hendaklah kalian berpegang teguh dengan Islam yang dibawa oleh Nabi ﷺ, baik yang berkaitan dengan amalan dzahir maupun batin.
3. Keutamaan Berpegang pada As-Sabil dan As-Sunnah (Islam):
Hadits tersebut menyebutkan keutamaan bagi seorang hamba yang berada di atas "As-Sabil dan As-Sunnah" (yakni di atas Islam, secara lahiriah dan batiniah, sesuai syariat Nabi ﷺ), kemudian dia mengingat Allah ﷻ dan menangis kedua matanya karena takut kepada Allah ﷻ.
Tangisan ini bisa karena mengingat kekuasaan, kenikmatan, atau perhatian Allah yang begitu besar, rasa syukur, atau mengingat kekurangan dan dosa diri, atau mengingat azab Allah.
Pentingnya tangisan yang benar: Tangisan ini haruslah berdasarkan akidah yang benar dan cara yang dibenarkan (di atas Sunnah). Ini bukan tangisan karena bid'ah atau bisikan setan yang dapat menciptakan perasaan khusyuk semu (seperti yang dialami orang-orang sufi dalam amalan bid'ah). Tangisan yang demikian tidak mendapatkan pahala.
Jaminan Allah: Bagi mata yang menangis karena takut kepada Allah di atas Sunnah, maka api neraka tidak akan menyentuhnya. Ini sesuai dengan hadits shahih riwayat At-Tirmidzi: "Dua mata yang tidak akan disentuh api neraka: mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang berjaga di jalan Allah."
Perkataan Ubay bin Ka'ab ini bukanlah ijtihadnya semata, melainkan memiliki dasar dalil dari Nabi ﷺ (perkara gaib).
Secara ringkas, Halaqah 12 menjelaskan bahwa "As-Sabil dan As-Sunnah" merujuk pada Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ secara menyeluruh (baik akidah maupun syariat). Berpegang teguh pada Islam ini akan mendatangkan keutamaan besar, termasuk perlindungan dari api neraka bagi mereka yang menangis karena takut kepada Allah, selama tangisan tersebut didasari oleh praktik yang sesuai Sunnah, bukan bid'ah.
5 Soal Pilihan Ganda dan Jawaban
Soal 1: Dalam perkataan Ubay bin Ka'ab "عليكم بالسبيل و السنة", yang dimaksud dengan "As-Sabil" adalah...
a. Jalan menuju dunia.
b. Jalan yang menyampaikan kita kepada Allah ﷻ, yaitu Al-Islam.
c. Jalan yang sulit dan tidak ada petunjuk.
d. Jalan yang dipilih oleh manusia.
Soal 2: Bagaimana Al-Imam Al-Barbahari menafsirkan hubungan antara Islam dan As-Sunnah?
a. Islam adalah akidah, Sunnah adalah syariat.
b. Islam dan Sunnah adalah dua hal yang berbeda.
c. Islam adalah Sunnah, dan Sunnah adalah Islam.
d. Islam lebih penting dari Sunnah.
Soal 3: Apa syarat agar tangisan karena mengingat Allah dapat mendatangkan pahala dan keutamaan tidak disentuh api neraka?
a. Tangisan harus sangat keras.
b. Tangisan harus disertai dengan bid'ah.
c. Tangisan harus berdasarkan akidah yang benar dan cara yang dibenarkan (di atas Sunnah).
d. Tangisan boleh dilakukan di mana saja tanpa niat.
Soal 4: Selain "As-Sabil" dan "As-Sunnah", istilah apa lagi yang digunakan dalam Al-Qur'an untuk merujuk pada jalan Allah?
a. Ash-Shirath dan Ath-Thoriq.
b. Ash-Shirath dan An-Nahr.
c. Ath-Thoriq dan Al-Bahr.
d. Al-Aflah dan Al-Falah.
Soal 5: Menurut hadits yang disebutkan, apa jaminan bagi mata yang menangis karena takut kepada Allah, dengan tangisan yang didasari oleh Islam (Sunnah)?
a. Akan menjadi kaya raya.
b. Akan masuk surga tanpa hisab.
c. Tidak akan disentuh oleh api neraka.
d. Akan memiliki banyak pengikut.
Kunci Jawaban:
b. Jalan yang menyampaikan kita kepada Allah ﷻ, yaitu Al-Islam.
c. Islam adalah Sunnah, dan Sunnah adalah Islam.
c. Tangisan harus berdasarkan akidah yang benar dan cara yang dibenarkan (di atas Sunnah).
a. Ash-Shirath dan Ath-Thoriq.
c. Tidak akan disentuh oleh api neraka.
Komentar
Posting Komentar